Bupati Solok: Setiap Sen Uang Rakyat Digunakan Sesuai Keinginan Rakyat

HORIZONE – Bupati Solok H. Epyardi Asda, M.Mar bertegas-tegas soal penggunaan anggaran daerah. Ia menyebut, setiap sen duit rakyat itu betul-betul digunakan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh rakyat. Sesuai mottonya; anggaran berbasis kebutuhan rakyat, bukan untuk pejabat.
“ Meski anggaran kita sedikit, tetapi kalau digunakan tepat sasaran, sesuai dengan apa yang dibutuhkan rakyat di bawah, Insya Allah akan memberikan perubahan dan memerikan warna sesuai dengan kebutuhan setiap nagari di Kabupaten Solok,” paparnya.
Ketegasan itu disampaikan bupati Solok ketika memimpin Rapat Koordinasi pembangunan (Rakorbang) Kabupaten Solok yang diikuti Camat, Wali Nagari, ketua Badan Permusyaratan Nagari (BPN) dan tokoh masyarakat di daerah itu, Rabu (6/10/2021).
Dihadapan Pj. Sekda Medison, Asisten Bidang Pemerintahan Edisar, Kepala Barenlitbang Erizal dan kepala SKPD, para Camat, wali nagari, fasilitator dan tokoh masyarakat, Bupati Solok Epyardi menegaskan ingin melakukan perubahan, ingin melakukan yang terbaik untuk daerah Kabupaten Solok.
Karena alasan itu pula, dirinya memandang agenda Rakorbang dengan wali nagari sangat penting, karena merupakan awal terobosan baru yang digagasnya. Pihaknya ingin tahu kebutuhan sebuah nagari. Karena itu yang tahu kebutuhan masyarakat atau nagari, adalah masyarakat nagari itu sendiri.
“ Rapat ini sangat penting dan akan menentukan apa dan kemana kebijakan yang akan kita prioritaskan tahun 2022 nanti. Maka, usulkanlah,” tuturnya.
Disebutkan, untuk program tahun 2022 tidak bisa lagi dilaksanakan melalui Musrenbang, karena Musrenbang dilakukan bulan Maret, sementara pemerintahan yang dipimpinnya mulai bulan April bahkan Mei 2021.
Banyak yang mesti dibenahi, sehingga tidak dapat dilaksanakan Musrenbang sesuai amanat Undang-Undang nomor 10/2014. Untuk itu, Pemkab Solok harus melaksanakanlah Rakorbang, dengan tujuan menghimpun seluruh aspirasi yang datang dari nagari.
Bupati Solok menargetkan, seluruh anggaran daerah akan dipergunakan sebaik-baiknya melalui bidang Infratruktur. Diharapkan seluruh tokoh masyarakat, BPN, wali Nagari, dimintanya mengusulkan tentang infrastruktur apa yang mendesak dilakukan dalam nagari.
Dengan adanya insfstruktur, kata dia, harapan untuk lebih menggiatkan sektor ekonomi petani akan lebih terbuka.
Epyardi bahkan menyadari, setiap nagari berbeda beda kebutuhannya. Antara nagari Sungai Nanam dan nagari Aripan yang merupakan beriklim panas, akan berbeda kebutuhannya. Tidak bisa disamakan. Karena itu diundang komponen masyarakat yang mewakili nagarinya untuk mengusulkan pembangunan.
Ia kemudian membentangkan persoalan anggaran yang terbatas. Dengan postur anggaran tahun 2022 sekitar Rp 1,2 triliun, alokasi belanja barang dan belanja rutin habis sekitar Rp 800 Miliar, jadi berlebih sekitar 400. Kemudian sekitar 200 untuk belanja SKPD. Apalagi untuk anggaran DPRD, kalau mengacu kepada anggaran kemarin, itu berkisar minimal Rp 60 miliar untuk DPRD.
“ Jadi yang bisa kita pakai untuk belanja modal itu berkisar antara Rp 100 sampai Rp 150 miliar. Dengan jumlah anggaran itu, apa yang akan kita bagikan untuk nagari-nagari,” terangnya.
Epyardi membeberkan, penggunaan anggaran tahun sebelumnya, dari jumlah anggaran APBD sebanyak Rp 1,2 triliun itu, yang dibagikan ke nagari berdasarkan usulan itu cuma sekitar Rp 9 miliar. Lebihnya untuk lain-lain yang kurang tepat.
“ Makanya itu saya hapuskan semua. Apalagi ketika recofusing kemarin, kita dipotong Rp 107 miliar. Sehingga banyak memang yang tidak prioritas saya potong,” ungkapnya.
Akibat kebijakan-kebijakan itu, memang banyak yang tidak suka. Ada golongan tertentu yang merasa terganggu kepentingannya dengan keberadaan dirinya sebagai Bupati Solok
Dengan dilakukan Rakorbang, Bupati Solok menaruh harapan besar agar bagaimana tokoh-tokoh yang ingin membangun Kabupaten Solok ini mencatatkan sejarah, sesuai dengan visi-misi saya: Mambangkik batang Tarandam, menjadikan Kabjupaten Solok terbaik di Sumatera Barat.
Epyardi bahkan mengajak, agar semua menjadi supertim, yang ikhlas bersama-sama ingin berbakti dan mencatatkan sejarah, bahwa kita pernah berbuat baik untuk kampung kita.
“ Insya Allah, ini akan terjadi. dengan syarat punya integritas, punya keihlasan. Kita ingin dicatat, setidaknya oleh nagari masing-masing. Begitu juga dengan saya, juga ingin dicatat, pernah berbuat baik di kampung saya. Tidak hanya oleh masyarakat, tetapi dicatat oleh malaikat sebagai pertanggungjawaban di akhirat nanti,” tuturnya.
Tujuh Eskavator
Terkait program pengadaan eskavator, Bupati Solok Epyardi Asda memastikan tahun 2021 ini sudah ada 7 unit eskavator. Bulan ini, kata dia, sudah dibeli 4 unit. Ke 4 unit eskavator tersebut, ditempatkan untuk kawasan kecamatan Lembah Gumanti, Kecamatan Gunung Talang, Kecamatan X Koto Singkarak dan Payung Sekaki.
“ Itu masing-masing kecamatan dipakai secara bergiliran untuk membuka jalan ke sentra perkebunan rakyat. Dilakukan gotoroyong, seperti di Sungai nanam, Jawi-Jawi, nagari Singkarak dna Sirukam. Selesai itu gantikan nagari lain. Nanti jalan yang dibuka, itu yang diusulkan nanti tahun 2022 untuk peningkatan jalan tersebut,” papar Bupati Solok.
Epyardi sekaligus menawarkan kesepakatan para wali nagari untuk pengadaan 7 eskavator lainnya tahun anggaran 2022, sehingga 14 kecamatan di kabupaten Solok memiliki eskavator.
Disamping pembangunan infrastruktur dengan segala kebutuhannya, termasuk bidang pertanian, Bupati Solok juga mengungkapkan programnya di bidang pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UMK) dan sektor Pariwisata.
Rencananya, sejalan dengan pembinaan UMK, Pemkab Solok akan mendampingi pelaku usaha meningkatkan kulaitas produk melalui Packaging dan membangun shelter-shelter yang seragam mulai dari Nagari Kacanng hingga ke Lubuk Selalsih untuk menjual hasil produk UKM Kabupaten Solok.
“ Banyak yang akan kita kerjakan. Karena itu, selepas oktober ini saya akan bebas memilih dan melakukan perombakan SKPD dengan mutasi. Saya akan pakai ASN yang benar-benar memiliki kompetensi dan integritas,” tutup Epyardi Asda. (Ismardi)
What's Your Reaction?






