HORIZONE - Keluarga besar Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solok bersama mitra strategis melaksanakan buka puasa bersama dalam rangka menjalin silaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiyah pada bulan suci Ramadhan 1443 H, Kamis (28/4/2022) dikawasan Wisata Agro Sawah Solok.
Ketua PMI Kota Solok, Yutris Can menyebutkan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai unit terdepan dalam penyediaan darah dan tugas kebencanaan, tidak ingin organisasi kemanusiaan ini menjadi tidak dinamis. PMI justru terus berbenah dan menjadikan motivator untuk menggiatkan tugas-tugas kemanusiaannya.
" Termasuk mendorong dan meningkatkan keikutsertaan relawan muda untuk berpartisipasi aktif di setiap gerakan kemanusiaan dan menanamkan kepada masyarakat bahwa donor darah itu tidak menyakitkan tetapi menyehatkan,” ungkap Yutris Can.
Dikatakan Yutris Can, Alhamdulillah saat ini PMI Kota Solok telah memiliki alat pemisah darah yang baru, yang difasilitasi Pemko Solok bersama DPRD Kota Solok.
Sebelumnya tahun 2021 lalu alat pemisah darah yang terdapat di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solok mengalami kerusakan hampir satu tahun dan tidak bisa diperbaiki, sehingga berakibat darah dari para pendonor yang disumbangkan melalui PMI Kota Solok tak bisa dipilah dan berakibat kehabisan stock trambosit.
" Dampaknya, PMI Kota Solok sepanjang tahun 2021 terpaksa merujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Arosuka,” terang Ketua PMI Kota Solok.
Diakui, meski PMI Kota Solok belum menjadi PMI Mandiri, yang berarti masih mendapatkan dana hibah dari Pemerintah, namun sebagai unit terdepan dalam penyediaan darah dan penanggulangan kebencanaan, PMI Kota Solok terus berbenah, terutama dalam layanan ke masyarakat yang membutuhkan.
Yutris Can juga mengajak, mari menjaga komitmen dengan memaksimalkan peran dan layanan ke masyarakat. Mereka datang ke PMI karena butuh, maka kita berikan pelayanan sebaik mungkin, begitu juga dalam penanggulangan bencana.
Ketika masyarakat yang datang ke PMI untuk mendapatkan darah, masyarakat tersebut berada dalam kondisi mental dan psikis yang drop.
" Karena itu, mari kita layani masyarakat dan terus berkomitmen serta memberikan kiprah terbaik untuk masyarakat," ungkapnya.
Yutris Can menegaskan, PMI tidak pernah dan tidak boleh berafiliasi dengan politik. Karena di dalam organisasi PMI, terdapat seluruh elemen masyarakat. Seperti politisi, Aparatur Sipil Negara, petani, pedagang, hingga para profesional.
" Semuanya boleh bergabung ke PMI. Namun saat melaksanakan misi-misi kemanusiaan dan kebencanaan, seluruh embel-embel itu harus ditanggalkan," ungkapnya.
Terhadap itu, Wakil Ketua DPRD Kota Solok dari Partai Amanat Nasional (PAN), Efriyon Coneng mengatakan, PMI Kota Solok telah memiliki alat pemisah darah yang sebelumnya rusak dan tak bisa diperbaiki. Sehingga Pemko dan DPRD Kota Solok mengalokasikan mesin buatan Jerman dengan nilai hampir Rp 1 miliar.
Efriyon Coneng menyebutkan, sebelumnya PMI Kota Solok mendapatkan penganggaran dari APBD sekitar Rp 750 sampai Rp1 miliar setiap tahun.
Akibat pandemi Covid-19 melanda dunia di tahun 2021 lalu, mengakibatkan refocusing anggaran untuk penanganan covid-19, sehingga alokasi anggaran untu PMI hanya sebesar Rp150 juta.
Menurut Coneng, pihaknya bersama anggota DPRD Kota Solok lainnya sebagai mitra strategis PMI, akan memperjuangkan semaksimal mungkin pengalokasian anggaran untuk tahun 2023 bagi PMI Kota Solok dalam kisaran Rp750 juta sampai Rp1 miliar.
Buka bersama ini, selain dihadiri oleh pengurus, kader, personalia Unit Donor Darah (UDD), relawan, anggota markas PMI Kota Solok, juga ikut beberapa orang mitra strategis PMI Kota Solok seperti, Wakil Ketua DPRD Kota Solok Efriyon Coneng, Anggota DPRD dari Partai PAN Rusdi Saleh, Anggota DPRD dari Partai Golkar Andi Marianto, ST, Ketua KONI Kota Solok Rudi Horizon, Ketua Askot PSSI Kota Solok Riano Oskar, Sekretaris Dinas Perhubungan Azrul, Kabid Pasar Diskoperindag UMKM Asril Fadel.
(Wahyu Haryadi)