Pimpin Monitoring dan Evaluasi, Wagub Audy: Kita Terus Berjibaku Lakukan Vaksinasi di Sumbar

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy

Pimpin Monitoring dan Evaluasi, Wagub Audy: Kita Terus Berjibaku Lakukan Vaksinasi di Sumbar

HORIZONE - Terus berupaya tingkatkan capaian vaksinasi, Pemerintah Provinsi Sumbar bersama sejumlah kepala daerah, Dinas Kesehatan se-Sumatera Barat, Biddokes Polda Sumbar, dan Denkesyah TNI, mengikuti rapat evaluasi dan monitoring pelaksanaan vaksinasi di Sumbar via zoom meeting,  Rabu (29/9/2021).

Dipimpin Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, monitoring dan evaluasi (Monev) ini memaparkan data capaian vaksinasi di setiap kabupaten dan kota,  serta merumuskan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk meningkatkan capaian realisasi vaksinasi pada masyarakat Sumbar.

Terkait itu,  Wagub Audy Joinaldy menegaskan, walaupun capaian vaksinasi di Sumbar secara nasional masih berada di level bawah, namun  Pemprov Sumbar sudah menyikapinya melalui strategi percepatan vaksinasi.

“ Strategi percepatan vaksinasi di Sumbar  sudah mulai menunjukan hasil,” ungkapnya.

Dibeberkan Wagub Sumbar, strategi percepatan vaksinasi ini, antara lain melaksanakan gebyar vaksin serentak di setiap kabupaten kota melalui Instruksi Gubernur nomor 3/2021, yang kemudian ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Bupati Walikota se-Sumbar.

Pelaksanaan vaksinasi gotong royong yang melibatkan berbagai pihak, launching Gebyar Vaksin Remaja yang merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Gubernur Sumbar dan dibuka langsung oleh Presiden RI. Melakukan promosi kesehatan, mendekatkan akses vaksinasi kepada masyarakat, serta meningkatkan kertelibatan organisasi profesi.

Diakui, secara nasional Sumbar memang masih berada di level bawah. Namun semua bukan semata karena pelaksanaan vaksinasi  lambat.

“ Kemarin kami juga temukan bahwa vaksinasi yang kita laksanakan di Sumbar, banyak yang belum terinput datanya ke Kemenkes RI. Alhamdulillah kendala itu sudah teratasi, dan tingkat vaksinasi di Sumbar sudah meningkat. Sekarang kendalanya tinggal bagaimana meningkatkan keinginan masyarakat untuk vaksinasi melalui sosialisasi yang efektif, sekaligus sebagai penangkal hoax tentang vaksinasi ini," jelasnya.

Pada kesempatan,  Wagub juga memberikan highlight kepada kabupaten dan kota di Sumbar yang dinilai berhasil melaksanakan vaksinasi, juga daerah-daerah yang berhasil mempercepat pelaksanaan vaksinasi dengan cara-cara kreatif.

"Padang Panjang itu bagus. Walaupun secara teorinya melaksanakan vaksinasi di kota memang lebih mudah dibandingkan dengan di kabupaten, karena scoop nya kecil. Tapi capaian di atas 50% penduduk itu sudah cukup bagus. Semoga bisa ditingkatkan lagi," ujar Wagub memberi contoh.

Kemudian Sijunjung juga mulai baik melalui ide-ide kreatif dalam mensosialisasikan vaksinasi, terutama di kalangan remaja. Salah satu SMA di Sijunjung malah sudah mencapai 100% vaksinasinya.

“ Metode-metode kreatif ini agar dibagi kepada seluruh peserta rapat, agar peningkatan vaksinasi di Sumbar bisa merata. Kita akan berjibaku terus," tambahnya.

Secara keseluruhan tingkat capaian vaksinasi di Sumatera Barat masih didominasi oleh pemerintah kota. Kota Padang Panjang memimpin dengan capaian sebesar 56,14%, disusul Kota Bukittinggi dengan 51,44% dan Kota Solok sebesar 43,72%.

Kabupaten Dharmasraya menjadi kabupaten dengan capaian vaksinasi tertinggi dengan 39,47% dan menduduki peringkat empat untuk Provinsi Sumatera Barat. Sementara itu Kabupaten Agam, Pasaman Barat dan Padang Pariaman berada di posisi 3 terbawah dengan capaian vaksinasi di bawah 11%.

Menyikapi itu,  Staf Ahli Menteri Kesehatan RI, sekaligus Kepala Laboratorium Unand, Dr. Andani, yang juga turut bergabung pada zoom meeting tersebut, menegaskan pentingnya sosialisasi vaksinasi masyarakat. Terutama kepada masyarakat yang berada di nagari-nagari, di setiap kabupaten di Sumbar.

"Data yang tersaji ini menunjukan bahwa sosialisasi vaksinasi ini perlu dilakukan lebih intens lagi, terutama kepada masyarakat di nagari. Dinkes Provinsi, kabupaten dan kota, juga harus pro aktif meluruskan berita-berita hoax tentang vaksinasi ini, sehingga masyarakat bisa menyadari arti penting vaksinasi ini dengan utuh," sarannya.

Sepakat dengan Andani, Direktur Kesehatan Lingkungan Kemenkes RI, Vensya Sitohang menjelaskan, saat ini capaian vaksinasi nasional berada di kisaran 40-42%. Dan angka itu diharapkan menjadi patokan minimal bagi setiap provinsi dalam melaksanakan vaksinasi.

"Sepakat dengan Pak Andani, minimal Sumbar harus bisa menjadikan capaian vaksinasi nasional yang di kisaran 40% itu sebagai patokan. Caranya tentu dengan terus giat dan menggencarkan vaksinasi di seluruh lapisan masyarakat Sumbar di berbagai daerah," tegasnya.

Sebagai upaya mencapai capaian tingkat vaksinasi nasional tersebut, baru-baru ini Pemprov Sumbar juga baru saja menggelar Gebyar Vaksinasi Remaja yang sudah berjalan dengan efektif, dan berhasil mencatat angka 168.000 vaksinasi.(Ismardi/rls diskominfotik)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow