Pokdakan Pandak-Pandak Tanjung Paku Solok, Sukses Jadikan Embung sebagai Tempat Budidaya Ikan
Pokdakan Pandak-Pandak Tanjung Paku Solok, Sukses Jadikan Embung sebagai Tempat Budidaya Ikan
HORIZONE - Ingin memaksimalkan embung sebagai tempat untuk ketersediaan air sekaligus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat tani di Kelurahan Tanjung Paku, Kecamatan Tanjung Harapan, Anggota DPRD Kota Solok, Nasril In Dt Malintang Sutan, SH berhasil membuat sebuah inovasi dengan menjadikan embung sebagai tempat budidaya ikan dengan menggunakan Keramba Jaring Apung (KJA).
Nasril In Dt Malintang Sutan saat ditemui dilokasi embung sabtu (23/9/2023) sore menjelaskan, dirinya melihat prospek dan manfaat budidaya ikan sebagai salah satu cara agar merawat embung pandak-pandak. Dari situ timbul ide untuk menjadikan embung pandak-pandak sebagai tempat untuk budi daya ikan.
Dengan menggunakan keramba jaring apung, ia optimis langkah itu dapat mendatangkan nilai tambah bagi masyarakat tani terutama bagi kelompok budidaya ikan.
Nasril In memaparkan, Embung pandak-pandak dengan luas lebih kurang 3.000 M2 tersebut terletak di Kelurahan Tanjung Paku dan pada musim kemarau mampu mengairi sawah seluas 16 Ha lebih.
" Embung pandak-pandak memiliki sumber air yang berasal dari mata air disekitar embung. Selain itu terdapat juga sumber air yang berasal dari aliran sungai batang binguang yang hulunya berasal dari kenagarian Aripan Kabupaten Solok," papad Nasril In.

Dijelaskan, semenjak berdirinya kelompok budi daya ikan (Pokdakan) tahun 2022 lalu, sudah dilakukan tiga kali panen dengan menggunakan Keramba Jaring Apung. Kelompok pembudidaya ikan berhasil mendapatkan panen yang cukup memuaskan.
Untuk saat ini, ulas Anggota DPRD kota Solok itu, kelompok budi daya ikan pandak-pandak terus berupaya mengembangkan budi daya ikan melalui keramba jaring apung, disamping tetap membudidyakan beragam jenis ikan melalui pola ikan larangan.
" Sekarang ikan yang dilepas diluar keramba sudah mencapai 6 tahun. Gejala itu ditandai ukuran ikan yang sudah ada mencapai berat sekitar 15 Kg per ekor," ujarnya.
Menurut Nasril In, sebelumnya embung pandak - pandak yang dibuat semenjak tahun 1986 tersebut tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah sehingga membuat kondisi embung kurang terawat dan banyak kebocoran di sisi embung akibat tidak adanya penahan air berupa cek dam.
Melalui usulan di DPRD maka secara bertahap dilakukanlah pembenahan di beberapa embung maupun saluran irigasi yang terdapat di Kelurahan Tanjung Paku, sehingga petani tidak lagi mengeluhkan akan kekeringan yang mengancam saat musim kemarau.
Atas potensi itu, Nasril in juga menghimbau kepada masyarakat yang memiliki embung di lokasi pertaniannya, agar memanfaatkan embung tersebut sebagai tempat budidaya ikan.
" Selain berfungsi menampung air untuk digunakan pada musim kemarau, dengan adanya budidaya ikan masyarakat dapat merawat embung yang telah di buat oleh pemerintah daerah,” tuturnya.
(Wahyu Haryadi)
What's Your Reaction?



