Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang Pontren Pertama di Sumbar Terapkan ISTEM

Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang Pontren Pertama di Sumbar Terapkan ISTEM

HORIZONE  -- Pondok Pesantren (Pontren) Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menjadi pontren pertama dalam bidang pengaplikasian metode pembelajaran kolaboratif multidisiplin ilmu (ISTEM) di Sumatra Barat.

Terkaitbhal tersebut, Pondok Pesantren (Pontren) Kauman Muhammadiyah menggelar pelatihan Islamic, Science, Technology, Engineering, and Math (ISTEM) di Aula Buya HAMKA, Senin (3/10).

Mudir Pontren, Dr. Derliana menyebutkan, penerapan metode pembelajaran ISTEM di pontren merupakan wujud dari pelatihan yang diikutinya beberapa waktu lalu di Singapura. 

Dikatakannya, ada 16 kepala madrasah yang diundang Pimpinan Pusat Majelis Pendidikan Dasar Menengah Muhammadiyah untuk mengikuti pelatihan yang bekerja sama dengan Nanyang Polytechnic.

"Secara umum nama program pembelajaran ini STEM. Tapi kita ingin menguatkan bagi santri kita dengan konsep pembelajaran terintegrasi dengan ayat-ayat Al Qur'an serta Hadits, makanya kita menambah kata Islamic-nya," ungkap Derliana.

Selain penerapan metode STEM di dalam kelas, pihaknya juga akan mengaplikasikan metode pembelajaran itu dalam ekstrakurikuler di sekolahnya. Di mana para santri akan lebih terlatih kepekaannya dengan cara praktik langsung membuat karya dari apa yang menjadi temuannya.

“Penerapan pembelajaran ISTEM itu bisa melalui sebuah studi kasus problem based learning atau project based learning. Intinya, dalam metode pembelajaran ISTEM ini, menjadikan sains itu tidak boleh selesai hanya dari teoritis dalam buku pengetahuan saja. Tetapi bisa bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari," jelasnya.

Pihaknya berharap, perlu adanya daya kreativitas dari guru dalam memberikan pelajaran. Sehingga mempelajari ISTEM merupakan sesuatu hal yang menyenangkan bagi santri.

Sementara itu, Panitia Pelaksana, Dr. Taufik menyampaikan, tujuan pelatihan ini adalah agar tenaga pendidik mampu menciptakan modul pembelajaran sendiri yang kelak mampu diserap para santri.

"Melalui metode pembelajaran ini, santri akan dapat berpikir layaknya peneliti untuk menciptakan sebuah solusi dari masalah di lingkungan kesehariannya. Metode ini akan mulai diaplikasikan dalam kegiatan proses pembelajaran untuk tahun ajaran 2022/2023," ungkapnya.

Dikataknanya, kegiatan ini merupakan momentum untuk melahirkan generasi cerdas yang berkemajuan. Pihaknya berharap dengan metode ini, santri akan semakin percaya diri akan ilmu pengetahuan yang diperolehnya. Serta ikut mengeksplorasi mencari solusi terkait berbagai masalah yang ada di sekitarnya. 

( Asmoro/R ** )

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow