Gelar Pembinaan Inovasi UMKM, Ketua Dekranasda Agam Apresiasi  Nagari Nan Tujuah Palupuah

HORIZONE - Sekurangnya 50 pelaku usaha dilingkungan Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam, mengikuti pembinaan inovasi produk UMKM, Senin (20/12/2021).

Menyambut itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Agam, Ny. Yenni Andri Warman menyatakan apresiasi atas terselenggaranya pembinaan inovasi UMKM bagi pelaku usaha yang dimotori ibu-ibu rumah tangga di Nagari Nan Tujuah.

"Terimakasih kepada Pemerintah nagari yang sudah menganggarkan kegiatan pelatihan. Ini salah satu wujud kepedulian  Wali Nagari terhadap UMKM," jelas Ny. Yenni.

Dihadiri Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Perindagkop UKM) Agam, Dedi Asmar dan Kabid Perindustrian Helfi Suyanti, ketua Dekranasda Agam menyebutkan, permasalahan yang kerap terjadi bagi para pelaku usaha atau UMKM dewasa ini, yakni masalah pemasaran dan media promosi yang digunakan pengrajin.

Sehingga, hal itu menjadi kendala yang cukup tabu bagi pelaku usaha akibat belum memahami pangsa pasar dan perkembangan zaman teknologi yang digunakan.

“Zaman IT saat ini menjual barang tidak harus di tempat, tapi bisa online cuma tinggal kita kirim,” ujar istri bupati itu.

Selain itu, hal yang tak kalah penting lagi yang perlu dipahami UMKM adalah, masalah kemasan produk yang inovasi dan kreatif.

“Oleh sebab itu, melalui pembinaan ini UMKM di Nagari Nan Tujuah bisa lebih maju dan lebih baik lagi ke depannya,” harapnya.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Perindagkop UKM) Agam yang sekaligus Narasumber pembinaan inovasi produk UMKM, Dedi Asmar menjelaskan, perhatian pemerintah Nagari Nan tujuah dengan menganggarkan di APB-Nagari tiap tahunnya untuk pemberdayaan terhadap perkembangan UMKM sangat luar biasa dan ini merupakan salah satu dari misi Bupati Agam, Andri Warman untuk menuju UMKM tangguh dan mudah – mudahan bisa terwujud kedepannya.

Dedi Asmar menambahkan, kegiatan ini merupakan cikal bakal terciptanya one village one product (OVOP), dimana dengan konsep pembinaan inovasi produk UMKM ini, maka suatu daerah menetapkan satu produk yang memiliki keunikan untuk dikembangkan sehingga akan memberikan nilai tambah pada produk, yang selanjutnya akan memberikan kontribusi pendapatan cukup besar bagi daerah tersebut, karena produknya memiliki keunggulan dan masuk di pasar internasional.

“ Selama ini Palupuah terkenal dengan Rendo yang hanya di pasarkan ke Bukittinggi atau menerima upah dari saudagar Bukittinggi,” papar Dedi Asmar.

Diharapkan, dengan dilaksanakan pembinaan dan inovasi produk UMKM dapat menjadi ikon atau lambang daerah yaitu salah satunya Rendo Palupuah. Keunikan rendo Palupuah meliputi kultur budaya, lingkungan,bahan baku, pengerjaan dan proses produksinya.

Menurutnya,  rendo palupuah memiliki keunikan yang tidak dimiliki daerah lain. Karena keunikannya dan proses produksinya yang langka, sehingga akan memberikan nilai tambah produk tersebut.

Selanjutnya Nagari Nan Tujuah menjadi menarik, dan bisa dijadikan tujuan wisata bagi turis asing. Tentu ini menjadi peluang bisnis baru, yang juga akan memberikan kontribusi bagi Palupuah, khususnya Nagari Nan Tujuah.

“ Untuk pemasaran tidaklah begitu sulit dimana Palupuah merupakan jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Kota Bukittinggi – Medan,” terang Dedi Asmar.

Sementara itu, Wali Nagari Nan Tujuah, Tarmizi Hakim mengatakan, pembinaan inovasi produk UMKM di nagarinya adalah dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku usaha agar bisa bersaing maju dengan produk UMKM lainnya.

“Kita ingin produk unggulan di Nan Tujuah bisa lebih kreatif dan inovatif lagi. Seperti produk unggulan rajutan rendo yang sudah dipesan dari berbagai daerah,” ujarnya.

Dalam pembinaan itu, pihaknya menganggarkan kegiatan tersebut sebesar Rp13.800.000 melalui dana APB-Nagari 2021.

“Kami berharap, ibu-ibu dengan serius mengikuti pelatihan. Semoga pembinaan ini langkah awal kemajuan UMKM di Nan Tujuah,” harapnya.

(Wahyu Haryadi)