Kebijakan Berubah, Bupati Eka Putra Minta Saran Guru

HORIZONE - Bupati Tanah Datar, Eka Putra, SE, MM menghadiri rapat akbar dalam rangka persiapan Hari Ulang Tahun (HUT) Korp guru-guru di Aula Kantor Bupati Tanah Datar, Minggu (06/11).
Rapat tersebut diikuti ratusan tenaga pendidik atau guru se Kecamatan Tanjung Emas turut dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Elizar, Kepala Dinas Pendidikan Riswandi, Camat Tanjung Emas Zulkifli Idris, Ketua PGRI Edial Yuspita dan Dewan Pembina PGRI.
Bupati Eka Putra sampaikan kekhawatirannya tentang kebijakan pemerintah pusat yang sering berubah, itu mempengaruhi dunia pendidikan, tidak hanya kesulitan bagi anak didik namun juga bagi tenaga pendidik (guru).
“Kebijakan Pemerintah Pusat sering berubah ubah, hal itu menjadi kendala dalam menyusun program pendidikan. Saya minta masukan dan saran dari para guru melalu wadah PGRI untuk sampaikan ke pemerintah pusat, bahkan saya selaku bupati melalui wadah Apkasi juga bisa menyampaikan ke pusat,“ ujarnya.
Dikatakan Bupati Eka Putra, dalam dunia pendidikan peserta didik memang tidak salah melek teknologi atau tidak gaptek, namun harus sesuai koridor dan program pendidikan tidak selalu berubah.
“Kemajuan suatu daerah juga ditentukan dari Sumber Daya Manusianya (SDM), infrastruktur penting tapi SDM jauh lebih penting. Itulah yang harus kita perbaiki dengan tantangan yang sungguh luar biasa,“ ucapnya sembari memberikan motivasi paga guru-guru tersebut.
Bupati Eka Putra sampaikan kekhawatiran tentang pengaruh smart phone yang saat ini sudah mempengaruhi generasi muda maupun anak-anak dengan game online, anime film kartun yang terkadang belum dimengerti anak-anak, dan itu bisa mempengaruhi aqidah dan kecerdasan otak anak.
Pada kesempatan itu, Bupati Eka Putra juga sampaikan rasa syukur bisa bertatap muka langsung dengan para guru sehingga dapat menerima aspirasi-aspirasi dari guru untuk kemajuan pendidikan di Tanah Datar.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Riswandi pada kesempatan yang sama menyampaikan jika saat ini di Tanah Datar masih kekurangan guru. Pada saat guru memasuki masa pensiun gantinya tidak ada, itu juga menjadi kendala dalam dunia pendidikan.
Riswandi menyebut, ada upaya rekrutmen guru non ASN menjadi ASN namun kebijakan nasional skemanya berubah menjagi P3K dan pada tahun 2021 Tanah Datar mendapat formasi 1.009 dan sudah lulus, sudah di SK kan sebanyak 80 di termen pertama dan 42 di termen kedua dan setelah itu lulus sebanyak 230 melalui passing grade dan tinggal menunggu penempatan, sementara masih ada sisanya 667 yang akan diupayakan melalui observasi.
Riswandi berharap, pada observasi diterment III dapat berjalan dengan baik. Kepada kepala sekolah diharapkan ada tim yang berkompeten, sehingga dapat mengakomodir tenaga guru yang masih tersisa sebanyak 667 tersebut.
Sebelumnya Ketua PGRI Kecamatan Tanjung Emas Naziatur Maskar, juga menyampaikan aspirasi guru honorer agar dapat diangkat menjadi ASN ataupun P3K.
( Damara )
What's Your Reaction?






