DPRD Gelar Paripurna HUT Kota Solok ke 51, Walikota Paparkan Program dan Harapan

DPRD Gelar Paripurna HUT Kota Solok ke 51, Walikota Paparkan Program dan Harapan

HORIZONE Puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Solok ke 51 ditandai dengan Rapat Paripurna  DPRD (Dewan perwakilan rakyat daerah), Kamis (16/12/2021) di Gedung Kubuang Tigo Baleh, Kota Solok.

Dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Solok, H.Nurnisma.SH, didampingi Wakil ketua Efriyon Coneng dan Bayu Kharisma. serta diikuti seluruh anggota DPRD Kota Solok, Rapat Paripurna DPRD ini dihadiri Walikota Solok,H.Zul Elfian Umar, Wakil Walikota, Ramadhani Kirana Putra, Sekda, Forkopimda, Asisten, Bundo Kanduang, Ketua LKAAM, Ketua KAN Lubuk Sikarah, serta kepala OPD di lingkungan Pemko Solok dan undangan lainnya.

Menyambut itu, Walikota Solok,H.Zul Elfian Umar dalam pidatonya menyampaikan, suasana peringatan Hari Ulang Tahun Kota Solok tahun  2021 ini masih dalam situasi dan kondisi pandemi Wabah Covid-19.

“ Namun kita yakin dan selalu berdoa, semoga pandemi  segera berakhir dan kehidupan kembali normal di segala aspek,” ujar Zul Elfian Umar.

Disampaikan, sebagai masyarakat Kota Solok, semua wajib bersyukur dengan menjadikan hari kelahiran Kota Solok sebagai sebuah inspirasi dan motivasi untuk mengisi kembali setiap detik perjuangan kehidupan daerah ini dengan karya dan prestasi. Lalu kita bingkai catatan perjalanan hari ini dan ke depan dengan kerja kerja produktif, demi meraih cita cita dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

“ Peringatan hari jadi Kota Solok yang ke-51 ini merupakan tahun awal kami, pasangan Zul Elfian Umar - Ramadhani Kirana Putra dalam melaksanakan amanah menjadi Walikota dan Wakil Walikota Solok periode 2021–2024,” ulasnya.

Prioritas utama pembangunan Kota Solok kedepan, ulas Walikota,  pada prinsipnya diarahkan untuk mewujudkan Kota Solok yang diberkahi, Maju dan Sejahtera melalui Pengembangan Sektor Perdagangan dan Jasa yang Modern.

Menurutnya, kota yang diberkahi adalah kota yang masyarakatnya mengimplementasikan pengamalan syariat agama sebagai wujud perintah Tuhan bahwa tujuan akhir dari kehidupan beragama harus mampu menjadi rahmat bagi alam semesta.

Untuk mewujudkan Kota Solok sebagai kota perdagangan dan jasa yang modern, maju dan sejahtera, pihaknya menargetkan pertumbuhan ekonomi Kota Solok sebesar 5,16%, dengan Pendapatan Perkapita masyarakat sebesar Rp. 45.22 juta. Angka kemiskinan diharapkan sebesar 2% dengan indeks gini sebesar 0,252. Disamping itu juga difokuskan pada pencapaian Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) sebesar 80,57, dengan indeks kualitas lingkungan hidup sebesar 71,21.

“ Dalam tahun pertama ini, Alhamdulillah di Pemerintah Kota Solok telah tercipta iklim yang kondusif, tata kelola pemerintahan yang baik dan berani berinovasi, pelayanan publik yang semakin mudah, dan terus berupaya agar turunnya tingkat kemiskinan, pelestarian adat dan budaya, pendidikan yang berkualitas, suasana agamais yang menyejukkan, dan potensi wisata yang semakin digenjot,” sebutnya.

Pada kesempatan, Zul Elfian Umar juga memaparkan program membangun masyarakat yang berkepribadian religious, beradat dan berbudaya, melalui penguatan keimanan dan ketaqwaan serta pengembangan nilai-nilai budaya.

Karena itu,  Kota Solok menjadikan masjid sebagai sarana pembinaan umat dan pemberdayaan ekonomi syariah. Peran pemangku adat dalam meningkatkan nilai-nilai budaya bagi generasi muda juga menjadi poin penting dalam menciptakan masyarakat yang beradat dan berbudaya. Kota Solok dengan keunikannya, dimana dari 13 kelurahan menggambarkan 13 prosesi adat yang dilestarikan sampai saat ini dan direpresentasikan melalui event-event budaya.

Kemudian untuk peningkatan perekonomian daerah, sebutnya, harus berorientasi ekonomi kerakyatan berbasis pada potensi unggulan daerah yang berkelanjutan dan didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi, dilaksanakann melalui peningkatan UMKM dan ekonomi kreatif, peningkatan nilai investasi dan penurunan angka pengangguran.

“ Kita juga memprioritaskan untuk pengembangan ekonomi Kota Solok melalui optimalisasi Pasar Raya Solok, pengembangan kawasan agro wisata Sawah Solok, Batu Patah Payo dan Pulau Belibis. Prioritas ini tentunya membutuhkan dukungan dari seluruh pihak termasuk lembaga-lembaga keuangan yang ada di Kota Solok,” jelasnya.

Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas juga menjadi prioritas Pemerintah Daerah sejalan dengan arahan Presiden dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Prioritas ini diarahkan melalui peningkatan kualitas hidup masyarakat dengan meningkatkan derajat kesehatan, pendidikan dan perlindungan sosial.

Pembangunan dan operasionalisasi Rumah Sakit, jaminan pelayanan kesehatan warga kota (total coverage), bantuan pendidikan untuk SMA/SMK/SLB merupakan program prioritas yang akan dilaksanakan.

Untuk optimalisasi penataan ruang dan penyediaan infrastruktur kota berwawasan lingkungan, dilaksanakan melalui program penanganan jalan, pemenuhan kebutuhan rumah layak huni, peningkatan cakupan pelayanan air minum dan peningkatan cakupan layanan sistem air limbah serta peningkatan kualitas ruang terbuka hijau dan pemukiman.

Untuk peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan dilaksanakan melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, profesionalisme ASN dan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah.

Disadari,  sesungguhnya Kota Solok sangat potensial bila dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain, karena memiliki keunggulan kompetitif maupun keunggulan komparatif. Keunggulan tersebut meliputi letak geografis yang sangat strategis maupun modal sosial yang pengaruhnya sangat dominan bagi pembangunan daerah.

Dengan meningkatkan pengelolaan potensi yang kita miliki secara profesional serta dengan memaksimalkan kontribusi dan peran serta semua stakeholder yang ada, didukung oleh manajemen pemerintahan yang efesien dan kepemimpinan yang kuat, maka kita sangat optimis akselerasi laju pembangunan pada semua sektor dapat kita tingkatkan.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Solok, Hj.Nurnisma menjelaskan tentang  sejarah kota Solok, yang pada awalnya merupakan sebuah nagari, dimana sebelum tahun 1970, para tokoh, baik yang berada di daerah maupun di perantauan secara bersama-sama berjuang bahu-membahu untuk menjadikan nagari yang berwilayah kecil,  menjadi sebuah daerah yang sejajar dengan daerah lain, saat ini dikenal dengan kota solok.

Menurutnya, posisi kota Solok menjadi sebuah kota kecil di Sumatera Barat diantara 19 kabupaten / kota lain, sudah melalui tahapan–tahapan yang panjang semenjak tahun 1970, setelah diresmikannya untuk menjadi kotamadya pada tanggal 16 desember 1970, secara bersamaan dengan kota payakumbuh  juga pada saat ini sedang merayakan hari jadinya yang ke-51.

Filosofi penting sebuah hari jadi, kata dia, adalah pemaknaan untuk mengenang masa lalu. Namun yang terpenting dari sebuah kota kecil adalah kemampuannya untuk mengaktualisasikan diri dari waktu kewaktu, melalui upaya membangun kota tercinta ini. Dengan satu tujuan agar masyarakat benar-benar merasakan kehadiran sebuah lembaga pemerintahan daerah, menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera.

" Oleh karena itu, dengan semangat peringatan hari jadi kota solok ini, mari kita jadikan sebagai motivasi diri untuk berkreasi dan berinovasi dalam memacu semangat kerja seluruh elemen masyarakat sekaligus menggerakkan semua sektor-sektor pendukung dalam membangun ekonomi kota yang kita cintai ini kedepannya," ajak Hj.Nurnisma.

(Wahyu Haryadi)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow